Kelompoksosial terbagi ke beberapa jenis, diantaranya: 1. Kelompok Formal Kelompok sosial jenis ini merupakan interaksi antar sekelompok orang dengan kesamaan visi serta mempunyai anggaran dasar yang jelas. Dalam kelompok sosial yang memiliki sifat formal ini, ciri khasnya yaitu ada pada kejelasan pembagian tugas kerja.
Pengertianpatembayan adalah kelompok sosial yang ikatan antaranggotanya
2 Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Erat Longgarnya Ikatan dalam Kelompok. Klasifikasi ini diperkenalkan oleh Ferdinand Tonnies a. Gemeinschaft (Paguyuban) Gemeinschaft adalah kelompok sosial yang memiliki ikatan erat dan intim. b. Gesellschaft (Patembayan) Gesellschaft adalah kehidupan publik yang bersifat sementara dan semu. 3.
Pembagiankelompok sosial dari sudut pandang individu dapat dilihat dari : Keterlibatan individu dalam kelompok tersebut. Keanggotaan individu tidak selalu bersifat sukarela, tapi bisa bersifat wajib. Kelompok sosial juga bisa didasari oleh kekerabatan, usia, sex (gender), pekerjaan dan status sosial. 3.
kehidupanpolitik moderen dalam berbagai bentuk gerakan maupun organisasi kepentingan. Dalam politik di negara-negara maju seperti di Inggris ditandai dengan munculnya organisasi seperti Masyarakat Abolisi yang menentang perdagangan budak yang dibentuk di tahun 1780-an, yang kemudian diikuti organisasi-organisasi di bidang lain.
Desainorganisasi bahkan turut memiliki peran penting pada banyak aspek yang secara kolektif, berikut beberapa tujuan dalam organisasi: 1. Mendapatkan Manfaat Kompetitif. Berbagai organisasi secara terus menerus menemukan bahwa desain organisasi merupakan sumber manfaat kompetitif jangka panjang.
Kelompokdalam lapisan tersebut disebut kelas sosial. Apabila terjadi perbedaan kepentingan antarkelas sosial, maka bisa memicu terjadinya konflik antar kelas. 2) Konflik Antarkelompok sosial Konflik yang menyangkut antara kelompok satu dengan kelompok yang lainnya. Konflik ini dapat berupa: a. Konflik antara kelompok sosial yang masih
4Ho6ei. Kelompok sosial menjadi salah satu bahasan penting dalam sosiologi. Kelompok sosial ini merupakan hubungan dalam jumlah besar atau kecil antara individu dan masyararakat, atau sebagainya. Contoh nyata mengenai kelompok sosial yang paling besar adalah negara dan bangsa. Penjelasan lebih lanjut mengenai hal ini, berikut akan dijabarkan mengenai pengertian, ciri, bentuk, macam, dan proses pembentukan kelompok sosial. Kelompok SosialPengertian Kelompok SosialPengertian Kelompok Sosial Menurut Para AhliSoerjono SoekantoRoland Freedman CsSherifBentuk Kelompok SosialKelompok Primer Primary GroupKelompok sekunderKelompok Formal formal groupKelompok Informal informal groupIn-GroupOut-GroupGemeinschaft PaguyubanGessellschaft PatembayanKelompok Referensi Reference groupKelompok Membership Membership GroupPriilaku KolektifSyarat-Syarat Pembentukan Kelompok SosialManfaat Terbentuknya Kelompok SosialContoh Kelompok Sosial dalam MasyarakatSebarkan iniPosting terkait Kelompok sosial terjadi secara naluriah di dalam kehidupan manusia, sebagai manusia yang normal tentusaja membutukan teman dengan jumlah banyak atau kecil. Teman-temen yang ada disekeliling kita tersebut sudah bisa di definisikan sebagai kelompok sosial yang nyata. Pengertian Kelompok Sosial Pengertian kelompok sosial adalah sekumpulan individu yang terikat dan menjalin interaksi sosial satu dengan yang lainnya. Interkasi sosial tersebut bisa menjadikan manusia untuk saling mengerti dan memahami antar sesama. Dalam mengontrol kelompok sosial agar dianggap sesuai dengan ketraturan sosial makna diperlukan upaya untuk membentuk struktur sosial. Baca Juga; Pengertian Struktur Sosial, Bentuk, Fungsi, dan Prosesnya Definisi para ahli mengenai pengertian kelompok sosial, antara lain adalah sebagai berikut; Soerjono Soekanto Menurutnya, kelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama karena adanya hubungan sosial. Hubungan tersebut antara lain menyangkut hubungan timbal balik saling memengaruhi dan suatu kesadaran saling menolong. Roland Freedman Cs Definisi kelompok sosial menurut Roland Freedman Cs adalah susunan organisasi yang ada di dalam masyarakat, dengan tersusun antara dua dan bisa lebih jumlahnya. Dimana satu dengan lainnya terjadi hubungan ketergantungan yang menyebabkan terciptanya ikatan – ikatan secara bersisitem. Sherif Sherif memberikan arti kelompok sosial adalah kesatuan sosial yang ada di dalam masyarakat. Dengan susunan terperinci dan jelas antara tugas dan wewenang, hingga kondisi ini seringkali berkaitan dengan struksur sosial yang dilakukan untuk mengendalikan berbagai bentuk penyimpangan sosial. Dari pengertian menurut para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa kelompok sosial adalah kumpulan manusia yang membentuk keterikatan satu dengan yang lainnya, meskipun ikatan tersebut dibentuk dengan latar belakang yang berbeda. Akan tetapi yang pasti dalam kelompok sosial menginginkantujuan yang sama. Bentuk Kelompok Sosial Bentuk-bentuk atau jenis-jenis yang ada dalam kelompok sosial, antara lain adalah sebagai berikut; Kelompok Primer Primary Group kelompok primer adalah kelompok sosial yang antara nggotanya saling mengenal, sering bertatap muka face to face, bekerja sama dengan sifat pribadi, dan bersifat permanen. Kelompok sosial ini akan bisa berjalan dengan baik dan dalam jangka waktu yang lama. Contoh dalam kelompok primer adalah keluarga. Kelompok sekunder Kelompok sekunder adalah kelompok sosial dengan jumlah anggota banyak, hubungan antaranggota bersifat formal, antar anggota tidak saling mengenal, dan tidak permanen. Kelompok sosial ini bisa dikatakan berlawanan dengan kelompok primer. Contoh yang ada di dalam kelompok primer misalnya saja adalah Lembaga Politik, khususnya partai politik yang hubungan antar anggotaya bersifat formal selain itu juga satu dengan yang lainnya tidak saling mengenal. Bahkan dalam politik dikatakan sebagai kelompok primer karena tidak ada istilah kawan dan lawan di dalamnya. Kelompok Formal formal group Kelompok formal adalah organisasi kelompok yang ada di dalam masyarakat dan juga terbentuk secara resmi, mempunyai peraturan tegas dan sengaja dibuat oleh anggota-anggotanya untuk ditaati, serta berfungsi mengatur hubungan antaranggota. Contoh yang bisa disebutkan dalam kelompok formal ini adalah koperasi desa. Peraturan dan jenis struktur yang ada dalam Kopersi Desa yang digunakan untuk antar anggota di dalam kelompoknya. Misalnya adalah kebijakan mengenai peminjaman dana, dan lainnya. Kelompok Informal informal group Kelompok informal adalah organisasi kelompok yang dibentuk dengan tidak resmi, tidak mempunyai struktur dan organisasi yang pasti, serta peraturan yang ada di dalam kelompok informal tidak tertulis secara resmi atau jelas. Contohnya dalam kelompok informal yang ada di dalam masyarakat adalah peguyuban kopi hitam. Dalam paguyupan tersebut tidak disebutkan mengenai peraturan berkumpul harus meminum kopi hitam, atau hal lainnya yang sifatnya nonformal. In-Group In-group adalah salah satu jenis kelompok sosial yang individunyanya mengidentifikasikan diri dalam kelompok tersebut. Out-Group Out-Group adalah kelompok yang dianggap sebagai kelompok luar atau kelompok yang dianggap sebagai lawan. Gemeinschaft Paguyuban Gemeinschaft yaitu bentuk kehidupan bersama antaranggota masyarakat yang mempunyai hubungan solidaritas mekanis, bersifat alami, dan kekal. Kelompok paguyuban sering dikaitkan dengan kondisi yang dialami oleh masyarakat desa. Gessellschaft Patembayan Pengertian patembayan adalah bentuk kehidupan yang bersifat pamrih, mempunyai hubungan solidaritas organis, dan bertangsung dalam jangka waktu pendek. Kelbmpok jenis ini identik dengan masyarakat kota yang kompleks. Kelompok Referensi Reference group Kelompok referensi adalah kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang bukan anggota keompok untuk membentuk pribadi dan perilakunya. Kelompok Membership Membership Group Kelompok membership adalah kelompok yang hubungan antara nggotanya terjadi secara fisik. Ukuran utama keanggotaan seseorang adalah interaksmnya dengan kelompok sosial yang bersangkutan. Priilaku Kolektif Priilaku kolektif adalah bagian daripada ciri kelompok sosial yang cenderung bersifat sementara, tidak terorganisasi, dan merupakan perilaku spontanitas. Adapun jenis perilaku kolektif sebagai berikut. Kerumunan yaitu kumpulan individu yang bersifat sementara. Ukuran utama dan kerumunan adalah kehadiran individu secara fisik dan tidak terorganisasi. Kerumunan dibedakan menjadi hadirin audience, kerusuhan riot, pesta pora orgi, dan kepanikan. Prilaku massa yaitu penilaku kelompok yang bukan satu kesatuan, tidak tens truktur dan terorganisasi, serta terjadi interaksi tidak langsung melalui alat-alat komunikasi. Kelompok sosial dalam yang ada di dalam masyarakat dapat terbentuk secara alami ataupun terbentuk dengan proses di sengaja. Kelompok sosial yang terbentuk secara alami misalnya keluarga inti dan ikatan kelompok kekerabatan. Adapun kelompok yang sengaja dibentuk misalnya organisasi atau perkumpulan. Faktor yang melatarbelakangi seseorang membentuk atau bergabung dalam kelompok sosial, antara lain dipengaruhi oleh syarat-sayarat yang ada. Syarat-Syarat Pembentukan Kelompok Sosial Syarat terbentuknya kelompok sosial tersebut sebagai berikut; Kesamaan darah dan keturunan genealogi. Faktor geografis suatu daerah. Kesamaan daerah asal. Kesamaan kepentingan. Manfaat Terbentuknya Kelompok Sosial Berbgai manfaat yang bisa didapatkan oleh masyarakat secara luas mengeai terbentuknya kelompok sosial, manfaat tersebut antara lain adalah sebagai berikut; Mudah Mengkordinir Masyarakat, manfaat besar yang diperoleh dengan terbentuknya kelompok sosial ialah bisa dengan langkah mudah mengumpulan masyarakat. Alasan ini diungkapkan karena masyarakat yang ada di suatu wilayah akan bisa tersusun rapih jika dalam masyarakat tersebut ada struktur sosial pemerintahan. Mengurangi Terjadinya Konflik, konflik yang terjadi di beberapa negara banyak sekali menimbulkan beban dan juga masalah. Oleh karena itulan di dalam upaya mengurangi beban yang terjadi diseprlukan adanya kelompok sosial, hal tersebut dikatakan karena masyarakat akan saling menghirmati jika sering melakukan interaksi sosial. Contoh Kelompok Sosial dalam Masyarakat Contoh kelompok yang ada di dalam kehdiupan sehari-hari adalah adanya Negara dan Bangsa Indonesia dengan multietnis. Lantaran memiliki sejarah yang sama inilah Bangsa Indonesia memutuskan satu dalam nusantara. Meskpun persatuan tersebut tidak hanya untuk satu golongan etnis, agama, dan lainnya. Akan tetapi yang pasti dalam persatuan kelompok sosial yang terjadi di dalam masyarakat Indonesia dilakukan untuk bisa mencapai cita-cita yang diimpikan,cita-cita ialah tertuang dalam Pancasila dan UUD 1945. Demikinlah penjelasan mengenai pengertian, ciri, bentuk, macam, dan proses pembentukan kelompok sosial dalam masyarakat. Semoga dengan adanya bahasan ini bisa memberikan wawasan dan pengetahuan mendalam bagi segenap pembaca yang saat ini membutuhkan refrensi mengenai “Materi Kelompok Sosial”. Trimakasih,
PembahasanMateri yang dibahas pada soal adalah kelompok sosial. Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Oleh karena itu, kelompok sosial bukan hanya merupakan kumpulan manusia, tetapi juga mempunyai suatu ikatan psikologis yang diwujudkan dalam bentuk interaksi sosial secara tetap dan teratur. Pada dasarnya kelompok sosial dibedakan menjadi kelompok sosial teratur dan tidak teratur. Bentuk-bentuk kelompok sosial teratur di antaranya In-group , merupakan kelompok sosial yang individunya mengidentifikasi diri dalam kelompok tersebut. Out-group , yaitu kelompok yang dianggap sebagai kelompok luar atau kelompok yang dianggap sebagai lawan. Kelompok primer , yaitukesatuan hidup manusia yang ditandai dengan hubungan antaranggotanya yang berlangsung secara tatap muka, saling mengenal, mesra dan akrab, kerja sama yang erat dan bersifat pribadi. Kelompok sekunder, yaitukelompok yang hubungan antaranggotanya kurang akrab, renggang bahkan tidak saling mengenal. Paguyuban , yaitubentuk kehidupan bersama yang para anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta kekal. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang memang telah dikodratkan. Patembayan , yaituikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek, bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran berkala serta strukturnya bersifat mekanis sebagaimana dapat diumpamakan dengan sebuah mesin. Kelompok formal , yaitukelompok-kelompok yang mempunyai peraturan yang tegas dan sengaja diciptakan oleh angota-anggotanya untuk mengatur hubungan antara anggota-angotanya. Kelompok informal, yaitukesatuan hidup manusia yang tidak mempunyai struktur dan organisasi tertentu. Kelompok-kelompok tersebut biasanya terbentuk karena pertemuan berulang kali dan pertemuan tersebut menjadi dasar bagi bertemunya kepentingan-kepentingan dan pengalaman yang sama. Kelompok membeship , yaitukelompok yang menunjukkan seseorang secara resmi dan secara fisik menjadi anggota. Kelompok reference , yaitukelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang bukan anggota kelompok untuk membentuk pribadi dan perilakunya. Kelompok okupasional , yaitukelompok yang terdiri atas orang-orang yang melakukan pekerjaan sejenis. Kelompok okupasional biasa terdapat pada masyarakat heterogen. Kelompok volunter , yaitudidasarkan pada kepentingan-kepentingan primer yang mencakup kebutuhan pangan, sandang, dan papan, keselamatan jiwa dan harta benda, harga diri, mengembangkan potensi diri, kasih sayang, dan sebagainya. Adapun kelompok sosial tidak teratur di antaranya Kerumunan , adalah sekumpulan orang yang berada di suatu tempat, akan tetapi di antara mereka tidak berhubungan secara tetap. Publik , merupakan kelompok yang bukan merupakan kesatuan. Interaksi berlangsung melalui alat-alat komunikasi dan tidak langgeng. Massa , diartikan sebagai keseluruhan dari kerumunan sosial. Ciri-ciri kelompok sosial teratur Merupakan kesatuan yang nyata atau ada tidaknya organisasi. Setiap anggota kelompok sadar bahwa dia merupakan bagian dari kelompoknya . Ada hubungan timbal balik dan saling memengaruhi antaranggotanya . Adanya faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan di antara anggotanya bertambah erat. Memiliki struktur, aturan-aturan, dan pola perilaku . Ciri-ciri kelompok tidak teratur Orang-orang dalam kelompok sosial tidak saling mengenal . Kehadiran orang-orang di tempat berkumpul hanya bersifat fisik atau tidak ada kontak batin. Motivasi berkumpul disebabkan adanya sesuatu yang menjadi pusat perhatian . Antara individu yang satu dan individu lainnya tidak terorganisasi . I nteraksi antarindividu bersifat spontan, tidak terduga, sangat lemah, dan singkat . Orang-orang yang hadir dan berkumpul mempunyai kedudukan sosial yang sama tidak berstruktur . Setiap orang bebas masuk atau keluar dari kelompok sosial . Terwujud pada tempat tertentu dan hanya untuk sementara .Materi yang dibahas pada soal adalah kelompok sosial. Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Oleh karena itu, kelompok sosial bukan hanya merupakan kumpulan manusia, tetapi juga mempunyai suatu ikatan psikologis yang diwujudkan dalam bentuk interaksi sosial secara tetap dan teratur. Pada dasarnya kelompok sosial dibedakan menjadi kelompok sosial teratur dan tidak teratur. Bentuk-bentuk kelompok sosial teratur di antaranya In-group, merupakan kelompok sosial yang individunya mengidentifikasi diri dalam kelompok tersebut. Out-group, yaitu kelompok yang dianggap sebagai kelompok luar atau kelompok yang dianggap sebagai lawan. Kelompok primer, yaitu kesatuan hidup manusia yang ditandai dengan hubungan antaranggotanya yang berlangsung secara tatap muka, saling mengenal, mesra dan akrab, kerja sama yang erat dan bersifat pribadi. Kelompok sekunder, yaitu kelompok yang hubungan antaranggotanya kurang akrab, renggang bahkan tidak saling mengenal. Paguyuban, yaitu bentuk kehidupan bersama yang para anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta kekal. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang memang telah dikodratkan. Patembayan, yaitu ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek, bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran berkala serta strukturnya bersifat mekanis sebagaimana dapat diumpamakan dengan sebuah mesin. Kelompok formal, yaitu kelompok-kelompok yang mempunyai peraturan yang tegas dan sengaja diciptakan oleh angota-anggotanya untuk mengatur hubungan antara anggota-angotanya. Kelompok informal, yaitu kesatuan hidup manusia yang tidak mempunyai struktur dan organisasi tertentu. Kelompok-kelompok tersebut biasanya terbentuk karena pertemuan berulang kali dan pertemuan tersebut menjadi dasar bagi bertemunya kepentingan-kepentingan dan pengalaman yang sama. Kelompok membeship, yaitu kelompok yang menunjukkan seseorang secara resmi dan secara fisik menjadi anggota. Kelompok reference, yaitu kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang bukan anggota kelompok untuk membentuk pribadi dan perilakunya. Kelompok okupasional, yaitu kelompok yang terdiri atas orang-orang yang melakukan pekerjaan sejenis. Kelompok okupasional biasa terdapat pada masyarakat heterogen. Kelompok volunter, yaitu didasarkan pada kepentingan-kepentingan primer yang mencakup kebutuhan pangan, sandang, dan papan, keselamatan jiwa dan harta benda, harga diri, mengembangkan potensi diri, kasih sayang, dan sebagainya. Adapun kelompok sosial tidak teratur di antaranya Kerumunan, adalah sekumpulan orang yang berada di suatu tempat, akan tetapi di antara mereka tidak berhubungan secara tetap. Publik, merupakan kelompok yang bukan merupakan kesatuan. Interaksi berlangsung melalui alat-alat komunikasi dan tidak langgeng. Massa, diartikan sebagai keseluruhan dari kerumunan sosial. Ciri-ciri kelompok sosial teratur Merupakan kesatuan yang nyata atau ada tidaknya organisasi. Setiap anggota kelompok sadar bahwa dia merupakan bagian dari kelompoknya. Ada hubungan timbal balik dan saling memengaruhi antaranggotanya. Adanya faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan di antara anggotanya bertambah erat. Memiliki struktur, aturan-aturan, dan pola perilaku. Ciri-ciri kelompok tidak teratur Orang-orang dalam kelompok sosial tidak saling mengenal. Kehadiran orang-orang di tempat berkumpul hanya bersifat fisik atau tidak ada kontak batin. Motivasi berkumpul disebabkan adanya sesuatu yang menjadi pusat perhatian. Antara individu yang satu dan individu lainnya tidak terorganisasi. Interaksi antarindividu bersifat spontan, tidak terduga, sangat lemah, dan singkat. Orang-orang yang hadir dan berkumpul mempunyai kedudukan sosial yang sama tidak berstruktur. Setiap orang bebas masuk atau keluar dari kelompok sosial. Terwujud pada tempat tertentu dan hanya untuk sementara.
Kelompok Sosial – Pengertian, Macam, Klasifikasi, Syarat & Jenis– – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Kelompok Sosial yang dimana dalam hal ini meliputi ciri, syarat, jenis dan bentuk, nah agar lebih dapat memahami dan mengerti simak pemaparannya dibawah ini. Kelompok sosial adalah kumpulan manusia yang saling berinteraksi dan memiliki kesadaran bersama akan keanggotaannya dalam suatu kelompok. Kelompok sosial terbentuk karena tumbuhnya perasaan bersama akibat interaksi yang sering terjadi diantara mereka. Kelompok sosial didalam kehidupan bermasyarakat sangat banyak jumlahnya, dasar pembentukan kelompok tersebut pun berbeda-beda. Sejak dilahirkan manusia telah memiliki dua hasrat pokok dalam dirinya yaitu keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain dan keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam disekitarnya. Pembentukan kelompok sosial merupakan salah satu usaha manusia dalam memenuhi kebutuhannya tersebut. Terdapat beberapa definisi dari para ahli mengenai kelompok sosial Menurut Soerjono Soekanto Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan yang hidup bersama karena adanya hubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi. Menurut Hendro Puspito Kelompok sosial adalah suatu kumpulan nyata, teratur, dan tetap dari indiviu-individu yang melaksanakan peran-perannya secara berkaitan guna mencapai tujuan bersama. Menurut Paul B. Hortondan Chaster L. Hunt Kelompok sosial adalah suatu kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi. Menurut Sherif Kelompok sosial adalah suatu kesatuan sosial yang terdiri atas dua atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur, sehingga diantara individu sudah terdapat pembagian tugas, struktur, dan norma-norma tertentu, yang khas bagi kesatuan sosial tersebut. Menurut Roland Freedman Cs Kelompok sosial adalah organisasi terdiri atas dua atau lebih individu yang tergantung oleh ikatan-ikatan suatu sistem ukuran-ukuran kelakuan yang diterima dan disetujui oleh semua anggotanya. Menurut Josep S. Roucek dan Roland S. Warren Kelompok sosial adalah suatu kelompok yang meliputi dua atau lebih manusia, yang diantara mereka terdapat beberapa pola interaksi yang dapat dipahami oleh para anggotanya atau orang lain secara keseluruhan. Menurut Robert K. Merton Kelompok sosial merupakan sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan. Menurut RobertBierstedt Kelompok sosial adalah kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis, berhubungan satu dengan yang lain, tetapi tidak terikat dalam ikatan organisasi. Kelompok sosial berperan penting dalam kehidupan bermasyarakat karena kegiatan manusia berlangsung di dalamnya. Tanpa kita sadari, sejak lahir hingga kini kita telah menjadi anggota bermacam-macam kelompok sosial. Baca Juga Struktur Sosial Adalah Unsur-Unsur Kelompok Sosial Adapun yang menjadi persyaratan kelompok sosial harus mengandung unsur-unsur berikut, seperti yang dikemukakan oleh Soerjono soekamto 1997125-126 Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok yang bersangkutan. Kesadaran anggota merupakan hal yang penting dalam sebuah kelompok. Hal itu akan menimbulkan rasa memiliki yang pada gilirannya kan memeliharan keutuhan kelompok. Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lain. Kekompakan atau solidaritas antara anggota akan memeberikan kontribusi bagi perkembangan kelompok. Ada faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan mereka bertambah erat. Rasa senasib sepenanggungan atau sehidup semati dalam berkelompok bisa menimbulkan semangat untuk bekerja sama demi tujuan bersama. Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku. Susunan kelompok, dan norma atau peraturan tidak akan terpisah dari sebuah ikatan guna menjaga kelangsungannya. Bersistem dan berproses. Dimaksudkan, terdiri atas unsur yang saling menunjang satu dengan lainnya. Juga terdapat runtutan di dalam perkembangannya. Macam-Macam Kelompok Sosial Klasifikasi Tipe-tipe Kelompok Sosial Berdasarkan besar kecilnya anggota kelompok Menurut George Simmel, besar kecilnya jumlah anggota kelompok akan memengaruhi kelompok dan pola interaksi sosial dalam kelompok tersebut. Dalam penelitiannya, Simmel memulai dari satu orang sebagai perhatian hubungan sosial yang dinamakan monad. Kemudian monad dikembangkan menjadi dua orang atau diad, dan tiga orang atau triad, dan kelompok-kelompok kecil lainnya. Hasilnya semakin banyak jumlah anggota kelompoknya, pola interaksinya juga berbeda. Berdasarkan derajat interaksi dalam kelompok Derajat interaksi ini juga dapat dilihat pada beberapa kelompok sosial yang berbeda. Kelompok sosial seperti keluarga, rukun tetangga, masyarakat desa, akan mempunyai kelompok yang anggotanya saling mengenal dengan baik face-to-face groupings. Hal ini berbeda dengan kelompok sosial seperti masyarakat kota, perusahaan, atau negara, di mana anggota-anggotanya tidak mempunyai hubungan erat. Berdasarkan kepentingan dan wilayah Sebuah masyarakat setempat community merupakan suatu kelompok sosial atas dasar wilayah yang tidak mempunyai kepentingan-kepentingan tertentu. Sedangkan asosiasi association adalah sebuah kelompok sosial yang dibentuk untuk memenuhi kepentingan tertentu. Berdasarkan kelangsungan kepentingan Adanya kepentingan bersama merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terbentuknya sebuah kelompok sosial. Suatu kerumunan misalnya, merupakan kelompok yang keberadaannya hanya sebentar karena kepentingannya juga tidak berlangsung lama. Namun, sebuah asosiasi mempunyai kepentingan yang tetap. Berdasarkan derajat organisasi Kelompok sosial terdiri atas kelompok-kelompok sosial yang terorganisasi dengan rapi seperti negara, TNI, perusahaan dan sebagainya. Namun, ada kelompok sosial yang hampir tidak terorganisasi dengan baik, seperti kerumunan. Baca Juga Pengertian Dan Penyebab Terjadinya Konflik Dalam Bermasyarakat Kelompok Sosial Dipandang dari Sudut Individu Pada masyarakat yang kompleks, biasanya setiap manusia tidak hanya mempunyai satu kelompok sosial tempat ia menjadi anggotanya. Namun, ia juga menjadi anggota beberapa kelompok sosial sekaligus. Terbentuknya kelompok-kelompok sosial ini biasanya didasari oleh kekerabatan, usia, jenis kelamin, pekerjaan atau kedudukan. Keanggotaan masing-masing kelompok sosial tersebut akan memberikan kedudukan dan prestise tertentu. Namun yang perlu digarisbawahi adalah sifat keanggotaan suatu kelompok tidak selalu bersifat sukarela, tapi ada juga yang sifatnya paksaan. Misalnya, selain sebagai anggota kelompok di tempatnya bekerja, Pak Tomo juga anggota masyarakat, anggota perkumpulan bulu tangkis, anggota Ikatan Advokat Indonesia, anggota keluarga, anggota Paguyuban masyarakat Jawa dan sebagainya. In-Group dan Out-Group Sebagai seorang individu, kita sering merasa bahwa aku termasuk dalam bagian kelompok keluargaku, margaku, profesiku, rasku, almamaterku, dan negaraku. Semua kelompok tersebut berakhiran dengan kepunyaan “ku”. Itulah yang dinamakan kelompok sendiri In group karena aku termasuk di dalamnya. Banyak kelompok lain dimana aku tidak termasuk keluarga, ras, suku bangsa, pekerjaan, agama dan kelompok bermain. Semua itu merupakan kelompok luar out group karena aku berada di luarnya. In-group dan out-group dapat dijumpai di semua masyarakat, walaupun kepentingan-kepentingannya tidak selalu sama. Pada masyarakat primitif yang masih terbelakang kehidupannya biasanya akan mendasarkan diri pada keluarga yang akan menentukan kelompok sendiri dan kelompok luar seseorang. Jika ada dua orang yang saling tidak kenal berjumpa maka hal pertama yang mereka lakukan adalah mencari hubungan antara keduanya. Jika mereka dapat menemukan adanya hubungan keluarga maka keduanya pun akan bersahabat karena keduanya merupakan anggota dari kelompok yang sama. Namun, jika mereka tidak dapat menemukan adanya kesamaan hubungan antaa keluarga maka mereka adalah musuh sehingga merekapun bereaksi. Pada masyarakat modern, setiap orang mempunyai banyak kelompok sehingga mungkin saja saling tumpang tindih dengan kelompok luarnya. Siswa lama selalu memperlakukan siswa baru sebagai kelompok luar, tetapi ketika berada di dalam gedung olahraga mereka pun bersatu untuk mendukung tim sekolah kesayangannya. Kelompok Primer Primary Group dan Kelompok Sekunder Secondary Group Menurut Charles Horton Cooley, kelompok primer adalah kelompok-kelompok yang ditandai dengan ciri-ciri saling mengenal antara anggota-anggotanya serta kerja sama yang erat yang bersifat pribadi. Sebagai salah satu hasil hubungan yang erat dan bersifat pribadi tadi adalah adanya peleburan individu-individu ke dalam kelompok-kelompok sehingga tujuan individu menjadi tujuan kelompok juga. Oleh karena itu hubungan sosial di dalam kelompok primer berisfat informal tidak resmi, akrab, personal, dan total yang mencakup berbagai aspek pengalaman hidup seseorang. Di dalam kelompok primer, seperti keluarga, klan, atau sejumlah sahabat, hubungan sosial cenderung bersifat santai. Para anggota kelompok saling tertarik satu sama lainnya sebagai suatu pribadi. Mereka menyatakan harapan-harapan, dan kecemasan-kecemasan, berbagi pengalaman, mempergunjingkan gosip, dan saling memenuhi kebutuhan akan keakraban sebuah persahabatan. Di sisi lain, kelompok sekunder adalah kelompok-kelompok besar yang terdiri atas banyak orang, antara dengan siapa hubungannya tidak perlu berdasarkan pengenalan secara pribadi dan sifatnya juga tidak begitu langgeng. Dalam kelompok sekunder, hubungan sosial bersifat formal, impersonal dan segmental terpisah, serta didasarkan pada manfaat utilitarian. Seseorang tidak berhubungan dengan orang lain sebagai suatu pribadi, tetapi sebagai seseorang yang berfungsi dalam menjalankan suatu peran. Kualitas pribadi tidak begitu penting, tetapi cara kerjanya. Baca Juga Pengertian Dan Faktor Pendorong Serta Penghalang Terjadinya Asimilasi Paguyuban Gemeinschaft dan Patembayan Gesellschaft Konsep paguyuban gemeinschaft dan patembayan gesellschaft dikemukakan oleh Ferdinand Tonnies. Pengertian paguyuban adalah suatu bentuk kehidupan bersama, di mana anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah, serta kekal. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang memang telah dikodratkan. Bentuk paguyuban terutama akan dijumpai di dalam keluarga, kelompok kekerabatan, rukun tetangga, dan sebagainya. Secara umum ciri-ciri paguyuban adalah Intimate, yaitu hubungan yang bersifat menyeluruh dan mesra. Private, yaitu hubungan yang bersifat pribadi. Exclusive, yaitu hubungan tersebut hanyalah untuk “kita” saja dan tidak untuk orang lain di luar “kita”. Di dalam setiap masyarakat selalu dapat dijumpai salah satu di antara tiga tipe paguyuban berikut, yaitu Paguyuban karena ikatan darah gemeinschaft by blood, yaitu gemeinschaft atau paguyuban yang merupakan ikatan yang didasarkan pada ikatan darah atau keturunan. Misalnya keluarga dan kelompok kekerabatan. Paguyuban karena tempat gemeinschaft of place, yaitu suatu paguyuban yang terdiri atas orang-orang yang berdekatan tempat tinggal sehingga dapat saling tolong-menolong. Misalnya kelompok arisan, rukun tetangga. Paguyuban karena jiwa pikiran gemeinschaft of mind, yaitu paguyuban yang terdiri atas orang-orang yang walaupun tidak mempunyai hubungan darah ataupun tempat tinggalnya tidak berdekatan, akan tetapi mereka mempunyai jiwa, pikiran, dan ideologi yang sama. Ikatan pada paguyuban ini biasanya tidak sekuat paguyuban karena darah atau keturunan. Sebaliknya, patembayan gesellschaft adalah ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu tertentu yang pendek. Patembayan bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka imaginary serta strukturnya bersifat mekanis seperti sebuah mesin. Bentuk gesellschaft terutama terdapat di dalam hubungan perjanjian yang bersifat timbal balik. Misalnya, ikatan perjanjian kerja, birokrasi dalam suatu kantor, perjanjian dagang, dan sebagainya. Ciri-ciri hubungan paguyuban dengan patembayan dapat diketahui dari tabel berikut Formal Group dan Informal Group Menurut Soerjono Soekanto, formal group adalah kelompok yang mempunyai peraturan yang tegas dan sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan antar sesamanya. Kriteria rumusan organisasi formal group merupakan keberadaan tata cara untuk memobilisasikan dan mengoordinasikan usaha-usaha demi tercapainya tujuan berdasarkan bagian-bagian organisasi yang bersifat khusus. Organisasi biasanya ditegakkan pada landasan mekanisme administratif. Misalnya, sekolah terdiri atas beberapa bagian, seperti kepala sekolah, guru, siswa, orang tua murid, bagian tata usaha dan lingkungan sekitarnya. Organisasi seperti itu dinamakan birokrasi. Menurut Max Weber, organisasi yang didirikan secara birokrasi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut Tugas organisasi didistribusikan dalam beberapa posisi yang merupakan tugas-tugas jabatan. Posisi dalam organisasi terdiri atas hierarki struktur wewenang. Suatu sistem peraturan memengaruhi keputusan dan pelaksanaannya. Unsur staf yang merupakan pejabat, bertugas memelihara organisasi dan khususnya keteraturan organisasi. Para pejabat berharap agar hubungan atasan dengan bawahan dan pihak lain bersifat orientasi impersonal. Penyelenggaraan kepegawaian didasarkan pada karier. Sedangkan pengertian informal group adalah kelompok yang tidak mempunyai struktur dan organisasi yang pasti. Kelompok-kelompok tersebut biasanya terbentuk karena pertemuan-pertemuan yang berulang kali. Dasar pertemuan-pertemuan tersebut adalah kepentingan-kepentingan dan pengalaman-pengalaman yang sama. Misalnya klik clique, yaitu suatu kelompok kecil tanpa struktur formal yang sering timbul dalam kelompok-kelompok besar. Klik tersebut ditandai dengan adanya pertemuan-pertemuan timbal balik antaranggota yang biasanya hanya “antarakita” saja. Baca Juga Kelompok Sosial Membership Group dan Reference Group Mengutip pendapat Robert K Merton, bahwa membership group adalah suatu kelompok sosial, di mana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut. Batas-batas fisik yang dipakai untuk menentukan keanggotaan seseorang tidak dapat ditentukan secara mutlak. Hal ini disebabkan perubahan-perubahan keadaan. Situasi yang tidak tetap akan memengaruhi derajat interaksi di dalam kelompok tadi sehingga adakalanya seorang anggota tidak begitu sering berkumpul dengan kelompok tersebut walaupun secara resmi dia belum keluar dari kelompok itu. Reference group adalah kelompok sosial yang menjadi acuan seseorang bukan anggota kelompok untuk membentuk pribadi dan perilakunya. Dengan kata lain, seseorang yang bukan anggota kelompok sosial bersangkutan mengidentifikasikan dirinya dengan kelompok tadi. Misalnya, seseorang yang ingin sekali menjadi anggota TNI, tetapi gagal memenuhi persyaratan untuk memasuki lembaga pendidikan militer. Namun, ia bertingkah laku layaknya seorang perwira TNI meskipun dia bukan anggota TNI. Kelompok Okupasional dan Volunteer Pada awalnya suatu masyarakat, menurut Soerjono Soekanto, dapat melakukan berbagai pekerjaan sekaligus. Artinya, di dalam masyarakat tersebut belum ada pembagian kerja yang jelas. Akan tetapi, sejalan dengan kemajuan peradaban manusia, sistem pembagian kerja pun berubah. Salah satu bentuknya adalah masyarakat itu sudah berkembang menjadi suatu masyarakat yang heterogen. Pada masyarakat seperti ini, sudah berkembang sistem pembagian kerja yang didasarkan pada kekhususan atau spesialisasi. Warga masyarakat akan bekerja sesuai dengan bakatnya masing-masing. Setelah kelompok kekerabatan yang semakin pudar fungsinya, muncul kelompok okupasional yang merupakan kelompok terdiri atas orang-orang yang melakukan pekerjaan sejenis. Kelompok semacam ini sangat besar peranannya di dalam mengarahkan kepribadian seseorang terutama para anggotanya. Sejalan dengan berkembangnya teknologi komunikasi, hampir tidak ada masyarakat yang tertutup dari dunia luar sehingga ruang jangkauan suatu masyarakatpun semakin luas. Meluasnya ruang jangkauan ini mengakibatkan semakin heterogennya masyarakat tersebut. Akhirnya tidak semua kepentingan individual warga masyarakat dapat dipenuhi. Akibatnya dari tidak terpenuhinya kepentingan-kepentingan masyarakat secara keseluruhan, muncullah kelompok volunteer. Kelompok ini mencakup orang-orang yang mempunyai kepentingan sama, namun tidak mendapatkan perhatian masyarakat yang semakin luas jangkauannya tadi. Dengan demikian, kelompok volunteer dapat memenuhi kepentingan-kepentingan anggotanya secara individual tanpa mengganggu kepentingan masyarakat secara luas. Beberapa kepentingan itu antara lain Kebutuhan akan sandang, pangan dan papan. Kebutuhan akan keselamatan jiwa dan harta benda. Kebutuhan akan harga diri. Kebutuhan untuk mengembangkan potensi diri. Kebutuhan akan kasih sayang. Baca Juga Hukum Waris Kelompok Sosial yang Tidak Teratur Kerumunan Crowd Kerumunan adalah sekelompok individu yang berkumpul secara kebetulan di suatu tempat pada waktu yang bersamaan. Ukuran utama adanya kerumunan adalah kehadiran orang-orang secara fisik. Sedikit banyaknya jumlah kerumunan adalah sejauh mata dapat melihat dan selama telingan dapat mendengarkannya. Kerumunan tersebut segera berakhir setelah orang-orangnya bubar. Oleh karena itu, kerumunan merupakan suatu kelompok sosial yang bersifat sementara temporer. Secara garis besar Kingsley Davis membedakan bentuk kerumunan menjadi Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosial Kerumunan ini dapat dibedakan menjadi Khalayak penonton atau pendengar formal formal audiences, merupakan kerumunan yang mempunyai pusat perhatian dan tujuan yang sama. Misalnya, menonton film, mengikuti kampanye politik dan sebagainya. Kelompok ekspresif yang telah direncanakan planned expressive group, yaitu kerumunan yang pusat perhatiannya tidak begitu penting, akan tetapi mempunyai persamaan tujuan yang tersimpul dalam aktivitas kerumunan tersebut. Kerumunan yang bersifat sementara Casual Crowd Kerumunan ini dibedakan menjadi Kumpulan yang kurang menyenangkan inconvenient aggregations. Misalnya, orang yang sedang antri tiket, orang-orang yang menunggu kereta. Kumpulan orang-orang yang sedang dalam keadaan panik panic crowds, yaitu orang-orang yang bersama-sama berusaha untuk menyelamatkan diri dari bahaya. Dorongan dalam diri individu-individu yang berkerumun tersebut mempunyai kecenderungan untuk mempertinggi rasa panik. Misalnya, ada kebakaran dan gempa bumi. Kerumunan penonton spectator crowds, yaitu kerumunan yang terjadi karena ingin melihat kejadian tertentu. Misalnya, ingin melihat korban lalu lintas. Baca Juga Akomodasi adalah Kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hukum Lawless Crowd Kerumunan ini dibedakan menjadi Kerumunan yang bertindak emosional acting mobs, yaitu kerumunan yang bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan kekuatan fisik yang bertentangan dengan norma-norma yang berlaku. Misalnya aksi demonstrasi dengan kekerasan. Kerumunan yang bersifat immoral immoral crowds, yaitu kerumunan yang hampir sama dengan kelompok ekspresif. Bedanya adalah bertentangan dengan norma-norma masyarakat. Misalnya, orang-orang yang mabuk. Publik Berbeda dengan kerumunan, publik lebih merupakan kelompok yang tidak merupakan kesatuan. Interaksi terjadi secara tidak langsung melalui alat-alat komunikasi, seperti pembicaraan pribadi yang berantai, desas-desus, surat kabar, televisi, film, dan sebagainya. Alat penghubung semacam ini lebih memungkinkan suatu publik mempunyai pengikut-pengikut yang lebih luas dan lebih besar. Akan tetapi, karena jumlahnya yang sangat besar, tidak ada pusat perhatian yang tajam sehingga kesatuan juga tidak ada. Pendorong Timbulnya Kelompok Sosial Dalam melakukan sesuatu manusia biasanya didasari pada dorongan-dorongan tertentu. Sehingga dengan dorongan yang timbul tersebut manusia menjadi bersemangat untuk mencapai apa yang diinginkannya. Pada proses pembentukan kelompok sosial pun demikian, ada faktor-faktor tertentu yang mendorong manusia untuk membentuk dan bergabung dalam suatu kelompok sosial tertentu. Adapun dorongan tersebut antara lain Dorongan untuk mempertahankan hidup Dengan manusia membentuk atau bergabung dengan kelompok sosial yang telah ada, maka secara tidak langsung manusia tersebut telah berusaha mampertahankan hidupnya, karena kebutuhan hidupnya tidak mungkin akan terpenuhi dengan hidup menyendiri. Selain itu dengan adanya kelompok sosial, hubungan manusia semakin luas sehingga kemanapun ia pergi akan senantiasa merasa aman. Dorongan untuk meneruskan keturunan Tidak dapat dipungkiri bahwa semua makhluk hidup mempunyai sifat alamiah yang sama, yakni meneruskan keturunan. Dengan kelompok sosial itulah seseorang akan menemukan pasangannya masing-masing, sehingga dengan demikian dorongan untuk meneruskan keturunan ini dapat tercapai. Dorongan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja Di era modern seperti sekarang ini manusia dituntut untuk melakukan pekerjaan yang efektif dan efisien dan memperoleh hasil kerja yang maksimal. Oleh sebab itu dengan adanya kelompok sosial akan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja. Misalnya pada kelompok formal, dengan adanya pembagian tugas yang jelas maka pekerjaan yang dihasilkan akan dapat maksimal. Faktor pembentuk Kelompok Sosial Bergabung dengan sebuah kelompok merupakan sesuatu yang murni dari diri sendiri atau juga secara kebetulan. Misalnya, seseorang terlahir dalam keluarga tertentu. Namun, ada juga yang merupakan sebuah pilihan. Dua faktor utama yang tampaknya mengarahkan pilihan tersebut adalah kedekatan dan kesamaan. Kedekatan Kedekatan geografis tempat tinggal Pengaruh tingkat kedekatan, atau kedekatan geografis, terhadap keterlibatan seseorang dalam sebuah kelompok tidak bisa diukur. Kita membentuk kelompok bermain dengan orang-orang di sekitar kita. Kita bergabung dengan kelompok kegiatan sosial lokal. Kelompok tersusun atas individu-individu yang saling berinteraksi. Semakin dekat jarak geografis antara dua orang, semakin mungkin mereka saling melihat, berbicara, dan bersosialisasi. Singkatnya, kedekatan fisik meningkatkan peluang interaksi dan bentuk kegiatan bersama yang memungkinkan terbentuknya kelompok sosial. Jadi, kedekatan menumbuhkan interaksi, yang memainkan peranan penting terhadap terbentuknya kelompok pertemanan. Kedekatan geografis daerah asal Ketika seseorang merantau ke suatu tempat dan bertemu dengan orang yang sama-sama merantau dan berasal dari daerah yang sama, maka orang tersebut merasa ada ikatan batin, meskipun semula belum saling mengenal ketika masih di daerah asal. Kesamaan Pembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik, tetapi juga kesamaan di antara anggota-anggotanya. Sudah menjadi kebiasaan, orang lebih suka berhubungan dengan orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya. Kesamaan yang dimaksud adalah kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia, tingkat intelejensi, atau karakter-karakter personal lain. Kesamaan kesamaan yang dimaksud antara lain Kesamaan kepentingan Dengan adanya dasar utama adalah kesamaan kepentingan maka kelompok sosial ini akan bekerja sama demi mencapai kepentingan yang sama tersebut. Kesamaan keturunan Sebuah kelompok sosial yang terbentuk atas dasar persamaan keturunan biasanya orientasinya adalah untuk menyambung tali persaudaraan, sehingga masing-masing anggotanya akan saling berkomitmen untuk tetap aktif dalam kelompok sosial ini untuk menjaga tali persaudaraan agar tidak terputus. Kesamaan nasib Dengan kesamaan nasib/ pekerjaan/ profesi, maka akan terbentuk kelompok sosial yang mewadahinya untuk meningkatkan taraf maupun kinerja masing-masing anggotanya. Baca Juga Integritas adalah Arti Penting Hidup Berkelompok Kita sebagai makhluk sosial tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Salah satu bentuk kerja sama kita dengan orang lain yaitu dengan membentuk kelompok sosial. Dalam sebuah kelompok sosial dapat membantu kita untuk mempermudah menyelesaikan suatu urusan, tugas atau tujuan dengan cara bekerja sama. Pekerjaan yang terasa sulit kita kerjakan sendiri akan menjadi lebih mudah jika dikerjakan secara berkelompok sebab dalam suatu anggota kelompok, setiap anggota mempunyai keahlian khusus di bidangnya masing-masing, sehinga terjadilah pembagian tugas dan spesifikasi kerja yang membuat hasil dari pekerjaan tersebut menjadi maksimal. Dari uraian tersebut dapat kita simpulkan bahwa hidup berkelompok sangat penting untuk mempermudah memenuhi kebutuhan hidup. Ciri-Ciri Kelompok Sosial Adapun ciri-ciri kelompok sosial yang diantaranya yaitu Memiliki motif yang sama antara satu individu dengan individu lainnya sehingga kerjasama dan interaksi untuk mencapai tujuan yang sama lebih mudah terjadi. Anggota kelompok memiliki kesadaran bahwa ia ialah bagian dari kelompok yang bersangkutan. Terdapat hubungan timbal balik antar anggota. Mempunyai struktur sosial sehingga kelangsungan hidup kelompok tergantung kepada kesungguhan anggotanya dalam menjalan peran mereka. Memiliki norma dan aturan yang mengatur hubungan antar anggota. Merupakan satu kesatuan yang nyata sehingga dapat dibedakan dengan kelompok lainnya. Proses Pembentukan Kelompok Sosial Terbentuknya suatu kelompok sosial dipicu oleh naluri manusia yang tidak bisa hidup bersama dan ingin menyatu dengan menusia lain disekitarnya. Oleh karena itu bergabungnya seseorang dengan sebuah kelompok biasanya merupakan sesuatu yang murni muncul dari keinginannya sendiri. Dua faktor utama yang membuat seseorang bergabung dalam suatu kelompok ialah kedekatan dan kesamaan. Pembentukan suatu kelompok akan diawali dengan adanya kontak sosial dan komunikasi sosial yang akan menghasilkan proses sosial dalam interaksi sosial. Kata kontak berasal dari bahasa latin “con” yang artinya bersama dan “tango” yang artinya menyentuh. Secara harfiah kontak sosial dapat diartikan “sama-sama menyentuh” arti kata kontak dalam ilmu sosial tidaklah harus dengan sentuhan atau koneksi fisik. Kontak sosial merupakan sebuah tindakan yang menimbulkan kesadaran untuk saling berhubungan dari satu pihak dengan pihak lainnya. Komunikasi ialah suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak kepada pihak lainnya. Pada umumnya komunikasi yang sering kita lihat dilakukan secara verbal “berbicara” dengan menggunakan cara yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak, contohnya dengan menggunakan bahasa dari suatu negara tertentu. Kontak sosial dan komunikasi merupakan dua hal yang akan mengawali terbentuknya sebuah kelompok sosial. Melalui kontak dan komunikasi tersebut maka seseorang akan menemukan dasar-dasar untuk membentuk suatu kelompok. Baca Juga “Hedonisme” Pengertian & Penyebab – Dampak – Ciri – Jenis – Kelebihan – Kekurangan Syarat Terbentuknya Kelompok Sosial Adapun syarat terbentuknya kelompok sosial yang diantaranya yaitu Setiap anggota memiliki kesadaran bahwa dirinya merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan. Ada kesamaan faktor yang dimiliki oleh anggota kelompok tersebut sehingga hubungan mereka bertambah eratan beberapa kesamaan tersebut antara lain, persamaan nasib, persamaan kepentingan, persamaan tujuan, persamaan ideologi, persamaan fisik atau persamaan lainnya. Kelompok sosial memiliki struktur, kaidah dan pola perilaku tertentu. Kelompok sosial ini bersistem dan berproses. Nilai Dan Norma Dalam Kelompok Sosial Sama halnya dengan perilaku sosial secara umum, perilaku sebuah kelompok sangat dipengaruhi oleh nilai, norma dan peraturan yang berlaku dalam kelompok tersebut. Kegiatan dalam kelompok tidak berlangsung secara acak dan bebas, melainkan harus sesuai dengan nilai dan norma tersebut. Nilai dan norma ini muncul dari proses interaksi di antara anggota kelompok. Penilaian tersebut muncul dengan menilai kepantasan dan ketidakpantasan suatu perilaku yang berlangsung didalam kelompok yang bersangkutan. Klasifikasi Macam-Macam Jenis Kelompok Sosial Adapun klasifikasi macam-macam jenis kelompok sosial yang diantaranya yaitu Berdasarkan Cara Terbentuknya Kelompok Semu Kelompok semu merupakan kelompok yang terbentuk ditengah-tengah pergaulan manusia, kelompok semu terbentuk secara sementara tidak mempunyai kemungkinan untuk memiliki ikatan erat antar anggota. Kelompok semu biasanya disebut dengan khalayak umum atau keramaian, kelompok semu tidak mempunyai aturan yang bersifat mengekang. Ciri dari kelompok semu ialah Terbentuk secara tidak sengaja tanpa perencaan sebelumnya. Tidak terorganisir. Interaksi antar anggota tidak berlangsung secara teratur menerus karena sifat kelompok ini hanya sementara. Tidak ada kesadaran berkelompok. Kehadirannya tidak konstan. Nah berdasarkan ciri-ciri tersebut maka kelompok semu dapat dibagi lagi menjadi yaitu Kerumunan “Crowd” Kerumunan ialah kumpulan orang yang tidak teratur yang terjadi secara spontan. Kerumunan merupakan kelompok sosial yang bersifat sementara, ukuran utama adanya kerumunan ialah hadirnya orang-orang secara fisik, kerumunan ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa bentu Kerumunan Formal “Formal Audience” Merupakan kerumunan yang biasa kita sebut dengan penonton atau pendengar resmi yang mempunyai suatu pusat perhatian dan persamaan tujuan, sifat formal audience ini sangatlah pasif. Contohnya ialah penonton bioskop. Planned Expressive Group Merupakan keremunan yang tidak terlalu memusatkan perhatiannya pada suatu hal tetapi mempunyai tujuan yang sama dan tujuan tersebut dicapai dengan melakukan suatu kegiatan atau keputusan. Biasanya kelompok ini hanya ingin melepaskan ketegangan yang dialami, contohnya ialah orang yang berpesta dan berekreasi. Inconvenient Casual Crowds Merupakan kerumunan yang terbentuk karena ingin menggunakan fasilitas yang sama , sifat dari kelompok ini sangatlah sementara, misalnya orang-orang yang sedang menunggu bus. Panic Casual Crowd Merupakan kerumunan yang terbentuk karena kepanikan dari orang-orang yang berusaha menyelamatkan dirinya dari suatu bahaya. Spectator Casual Crowd Kerumunan yang terbentuk dengan tujuan untuk melihat peristiwa tertentu. Kerumunan ini hampir sama dengan penonton umum, bedanya mereka terbentuk tanpa direncanakan sebelumnya, contohnya ialah munculnya fenomena UFO di langit yang membentuk Spectator Casual Crowds. Acting Lawless Crowds Kerumunan yang terbentuk dengan tujuan tertentu dan biasanya mereka mewujudkan tujuan tersebut dengan menggunakan kekuatan fisik. Tindakan dari kerumunan ini akan akan berlawanan dengan norma-norma sosial yang berlaku contohnya ialah kerumunan tawuran. Immoral Lawless Crowds Kerumunan yang segala tindakannya berlawanan/tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Ciri khas dari immoral Lawless Crowds ialah mereka tidak memiliki tujuan positif saat membentuk kelompok tersebut. Baca Juga Assessment Adalah Masa Masa ialah kelompok sosial yang memiliki ciri hampir sama dengan kerumunan, tetapi masa terbentuk disengaja dan direncanakan dengan persiapan sehingga sifanta tidak spontan. Contohnya ialah orang yang dikumpulkan untuk melakukan demonstrasi. Publik Publik merupakan kumpulan orang yang terbentuk tidak pada suatu tempat yang sama, pembentukan publik biasanya direncanakan, publik disatukan melalui alat-alat komunikasi, artinya publik tidak harus selalu berada dalam suatu kelompok secara fisik. Untuk memudahkan membentuk publik biasanya digunakan cara-cara yang berkaitan dengan nilai sosial dan kebiasaan dalam suatu masyarakat. Contoh publik ada orang-orang yang menonton acara yang sama pada salah satu saluran televisi. Kelompok Nyata Kelompok nyata merupakan kelompok yang terbentuk dengan satu ciri khusus yang sama yaitu kehadirannya selalu konstan. Terdapat beberapa bentuk kelompok nyata yang terbentuk pada lingkungan masyarakat, antara lain ialah sebagai berikut Kelompok Statistik “Statistical Group” Contohnya ialah ilmuwan-ilmuwan yang meneliti suatu kasus tertentu, ciri dari kelompok statistik ialah Terbentuk tidak direncanakan tetapi tidak terbentuk secara mendadak melainkan sudah terbentuk dengan sendirinya. Tidak terhimpun dan tidak terikat dalam suatu wadah tertentu. Tidak ada interaksi dan komunikasi secara terus menerus. Tidak ada kesadaran untuk berkelompok. Kahadirannya konstan. Karena ada beberapa ciri yang bertolak belakang dengan ciri kelompok secara umum yaitu ciri tidak adanya komunikasi secara terus menerus dan tidak adanya kesadaran untuk berkelompok maka ada perdebatan tentang keberadaan kelompok statistik sebagai kelompok sosial. Tetapi karena pembentukannya memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat maka kelompok statistik lebih sering dianggap sebagai suatu kelompok sosial. Baca Juga Budaya Organisasi – Pengertian, Fungsi, Karakteristik, Pentingnya, Tujuan & Jenisnya Kelompok Sosieta / Kemasyarakatan “Societal Group” Kelompok ini terbentuk karena adanya kesadaran akan kesamaan unsur-unsur yang dimiliki oleh seluruh anggota, contohnya kesamaan jenis kelamin, warna kulit, tempat tinggal, dll. Tetapi interaksi sosial tidak selalu terjadi dalam kelompok ini, beberapa ciri utama dari kelompok sosieta ialah Tidak direncanakan dan terbentuk dengan sendirinya. Kemungkinan terhimpun dan terikat dalam suatu wadah tertentu. Bisa saja terjadi interaksi dan komunikasi antar anggota tetapi bisa juga tidak. Kemungkinan terdapat kesadaran kelompok. Kehadirannya konstan. Kelompok sosial terbentuk karena adanya unsur-unsur yang sama dalam kehidupan mereka. Pengamat sosial sering menyamakan kelompok sosial dengan masyarakat dalam artian khusus. Kelompok sosial memiliki anggota sosial yang melakukan interaksi dan komunikasi secara terus menerus. Contohnya ialah kenalan, tetangga, teman sekota, teman sepermainan, dll. Kelompok Asosiasi Kelompok Asosiasi ialah kelompok sosial yang terorganisir dan memiliki struktur forma dalam kepengurusannya. Didalam kelompok sosial ini terdapat kesadaran dan kesamaan perhatian atau keinginan sehingga kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu lebih terlihat , ciri-ciri utama dari kelompok sosial asosiasi ialah sebagai berikut Direncanakan dan sengaja dibentuk. Terorganisir dan terikat secara nyata dalam suatu wadah. Kesadaran kelompok yang kuat. Interaksi dan komunikasi berlangsung secara terus menerus. Kehadirannya konstan. Berdasarkan Kualitas Hubungan Antar Anggotanya Adapun berdasarkan kualitas hubungan antar anggotannya yaitu Kelompok Primer “Primary Group” Kelompok primer ialah kelompok yang hubungan antar anggotannya bersifat informal, contohnya keluarga, kelompok dan sahabat. Kelompok Sekunder “Secondary Group” Kelompok sekunder merupakan kelompok yang hubungan antar anggotannya bersifat formal karena didasarkan oleh manfaat dan tujuan yang ingin dicapai. Contohnya ialah persatuan guru indonesia, ikatan dokter indonesia, dll. Berdasarkan Ikatan Antar Anggotanya Adapun berdasarkan ikatan antar anggotanya yaitu Paguyuban “Gameinschaft” Paguyuban merupakan kelompok sosial yang ikatan antara anggotanya merupakan ikatan batin murni, alamiah, kekal dan sangat kuat. Hubungan antar anggotanya biasanya bersifat informal. Contohnya ialah Paguyuban yang terbentuk karena ikatan darah dan paguyuban yang terbentuk karena ideologi. Patembayan “Gesselschaft” Patembayan merupakan kelompok sosial yang ikatan antara anggotanya tidak terlalu kuat karena berlangsung untuk waktu yang pendek. Strukturnya bersifat mekanis dan sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka. Hubungan antar anggota biasanya bersifat formal dengan memperhitungkan nilai guna dari interaksi dan komunikasi yang terjadi, contohnya ialah ikatan antar pedagang dan pembeli yang terjadi di pasar. Berdasarkan Pencapaian Tujuan Adapun berdasarkan pancapaian tujuan yang diantaranya yaitu Kelompok Formal Kelompok formal merupakan kelompok yang memiliki peraturan, peraturan dan tugas yang sengaja dibuat untuk mengatur hubungan antar anggotanya, contohnya ialah lembaga pendidikan. Kelompok Informal Kelompok sosial yang terbentuk karena pertemuan yang berulang dan memiliki kepentingan dan memiliki pengalaman yang sama, contohnya teman. Demikianlah pembahasan mengenai Kelompok Sosial – Pengertian, Macam, Klasifikasi, Syarat & Jenis semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya.
- Terdapat banyak jenis ikatan sosial berdasarkan klasifikasi yang berbeda-beda. Salah satu dari klasifikasi kelompok sosial tersebut adalah berdasarkan ikatan antaranggotanya. Nah, kali ini kita akan belajar macam-macam kelompok sosial berdasarkan ikatan antaranggotanya, Adjarian. Menurut Profesor Sosiologi dari Universitas Indonesia, Serjono Soekanto, kelompok sosial adalah himpunan manusia yang hidup saling berdampingan dalam rangka mengharapkan hubungan timbal balik. Kelompok sosial terbentuk karena naluri manusia sebagai makhluk sosial. Yap! Manusia membutuhkan sesamanya untuk bertahan hidup dan berinteraksi. Adanya interaksi yang semakin kuat inilah yang kemudian mendasari terbentuknya kelompok sosial dengan beberapa latar belakang, termasuk berdasarkan ikatan antaranggotanya. Berikut macam-macam kelompok sosial berdasarkan ikatan anggotanya. "Kelompok sosial terbentuk karena adanya interaksi kuat antaranggotanya." Baca Juga Macam-Macam Kelompok Sosial, Materi Sosiologi Kelas 11 Kurikulum Merdeka Macam-Macam Kelompok Sosial Berdasarkan Ikatan Anggota 1. Etnis
ikatan perdagangan termasuk dalam bentuk kelompok sosial yang disebut